Kamis, 30 Juni 2016

FAROUK CEK FASILITAS PEMUDIK DI PENYEBRANGAN KETAPANG-GILIMANUK

SENIN, 27 JUNI 2016 , 14:57:00 WIB
LAPORAN: ELITHA TARIGAN

RMOL. Seluruh jajaran instansi yang terlibat dalam kesiapan fasilitas arus mudik lebaran tahun 2016 harus mengutamakan aspek kenyamanan dan keselamatan masyarakat. 

Demikian disampaikan Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad usai meninjau kondisi Pelabuhan Banyuwangi di Jawa Timur, Minggu (26/6). 

Farouk mencontohkan, seperti kapal feri, mulai jumlah pelampung, sekoci, petugas keamanan harus selalu diperhatikan sebelum berlayar. 

"Aspek kelancaran, kenyamanan dan keamanan harus diperhatikan. Harus ada kerjasama antara pelabuhan, feri, keamanan, dan dinas perhubungan. Saya berharap agar aspek keselamatan dan kenyamanan menjadi prioritas, mengingat tingginya angka kecelakaan pada saat masa mudik," ujarnya.

Dalam kunjungan kerjanya, Farouk juga meninjau kondisi Pelabuhan Merak, Stasiun Kereta Banyuwangi Baru, dan Pelabuhan Ketapang. Senator asal Nusa Tenggara Barat itu didampingi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dan Kapolres Banyuwangi AKBP Budi Mulyanyo.

Dari tiga lokasi itu, Farouk bersama senator asal Bali, Kader Arimbawa, melanjutkan kunjungan ke Pelabuhan Gilimanuk. Di sana, Farouk berkoordinasi dengan PT. ASDP Indonesia Ferry, kepolisian, dinas perhubungan setempat, dan TNI terkait kesiapan dalam menghadapi arus mudik 2016. 

Sejauh ini fasilitas yang ada di masing-masing pelabuhan dinilainya cukup memadai untuk melayani para pengguna jasa penyeberangan. Namun ia berharap nantinya tidak terjadi penumpukan calon penumpang pada loket tiket . Pengaturan kendaraan juga dituntut memberi kenyamanan bagi para pemudik.
 
"Secara keseluruhan saya harus jujur mengatakan apabila dibandingkan dengan tahun lalu jauh lebih bagus kesiapan pemerintah beserta segenap jajaran pendukung atau pelayan transportasi angkutan lebaran tahun ini," terangnya.

Sedangkan untuk manifes kapal, Farouk meminta ke depannya segera dilakukan perluasan isi blanko dengan sistem 'jemput bola' atau digitalisasi guna menghindari tumpukan antrean pengguna jasa di pelabuhan. 

"Jadi diharapkan pengisian data Manifest ini tidak hanya bisa dilakukan di pelabuhan saja, melainkan bisa disediakan dan diisi oleh pengguna jasa penyeberangan di tempat-tempat lainnya semisal di rest area yang berada di sebelum pelabuhan," urainya.
 
Farouk menambahkan, khusus untuk di Bali, harus benar-benar terjamin keamanannya. Ini mengingat Bali destinasi pariwisata internasional. 

"Jadi pemeriksaan kendaraan jangan sampai membawa hal-hal yang bisa mengganggu keamanan di Pulau Bali," tukas Farouk. 

Sementara itu, I Kadek Arimbawa mengatakan, DPD siap mengawal pengadaan alat X-Ray baru di pelabuhan penyeberangan Gilimanuk. Diharapkan dengan alat ini, petugas yang berjaga di pintu masuk Bali bisa bekerja lebih maksimal.

Masukan untuk X-Ray ini memang sudah dari dulu, cuma sampai sekarang memang belum terealisasi. Sesuai dengan keputusan dari Menteri Perhubungan waktu ini, nanti akan kita tindaklanjuti lagi dengan Reses tanggal 23 Juli mendatang,” pungkas pria yang akrab dipanggi Lolak tersebut.[wid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar