Rabu, 21 September 2016

Setahun Lalu: Pelajaran Dari Wahyu Cakraningrat

Sabtu, 12 September 2015 - 06:17 | 




Penyerahan tokoh wayang Arjuna oleh Drs. Fadholi, pimpinan fraksi partai Nasdem MPR RI, kepada ki dalang Joko Hadiwijoyo menjadi penanda dimulainya Pagelaran Seni Budaya Wayang Kulit dalam rangka sosialisasi empat pilar MPR yang diselenggarakan di Alun-alun Kabupaten Kendal Jawa Tengah, pada Kamis (11/9).  Pada kesempatan itu Joko Hadiwijoyo atau yang dikenal dengan Joko Edan itu mementaskan lakon Wahyu Cakraningrat.
Lakon Wahyu Cakraningrat menceritakan kesatria yang berusaha mencari wahyu cakraningrat. Namun keinginan mendapatkan wahyu Cakraningrat tidaklah mudah. Orang yang bisa mendapatkan wahyu cakraningrat harus memiliki berbagai persyaratan. Antara lain, jujur, bisa ditauladani,  bisa memberikan rasa tentram  serta amanah dan peduli lingkungan.
Setelah bersusah payah, ketiganya berhasil mendapatkan wahyu cakraningrat. Namun, hanya satu yang bisa menguasai wahyu cakraningrat, sehingga wahyu cakraningrat itu pun melebur dalam jiwa raganya. Sedang dua lainnya tidak  kuat sehingga wahyunya pergi. 
Saat memberikan sambutan sebelum membuka pagelaran wayang tersebut, Drs. Fadholi berharap para pemimpin seharusnya mengambil pelajaran dari Wahyu Cakraningrat. Kalau tidak niscaya masyarakat akan meninggalkan.
Sementara Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antarlembaga MPR RI, Drs. Purwadi, dalam sambutannya menegaskan pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan MPR bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kendal murni merupakan acara sosialisasi. Kegiatan tersebut dilakukan terlepas dari rencana pelaksanaan pilkada serentak Desember nanti. 
"Kepada kawan-kawan Pres, sekali lagi acara ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Wayang digunakan sebagai sarana sosialisasi sejak dulu, karena disukai masyarakat. Karena itu MPR memakainya untuk sosialisasi 4 pilar", kata Purwadi menambahkan. 
Pegelaran wayang kulit di kabupaten Kendal ini berhasil menyedot banyak pengunjung. Sejak sore, alun-alun Kabupaten Kendal terlihat lebih semarak dibanding biasanya. Sore itu di tengah alun alun berdiri dengan megahnya sebuah panggung berukuran besar lengkap dengab seperangkat gamelan yang biasa dipakai mengiringi pementasan wayang. Pada saat yang sama, satu persatu pedagang kaki lima mulai berdatangan. Saat senja makin gelap jumlah mereka pun terus bertambah. Semua aktivitas tak lazim itu merupakan rangkaian persiapan  menu. Beberapa anggota MPR RI tampak hadir dalam acara tersebut, mereka antara lain, Ir. H. Daryatmo Mardiyanto pimpinan fraksi PDi Perjuangan  MPR RI, Drs. H. A. Mujib Rohmat pimpinan fraksi partai Golkar  MPR RI, Abdul Qadir Amir Hartono S.E., S.H., M.H. pimpinan kelompok DPD MPR RI, Hj. Sri Wulan S.E. pimpinan fraksi Partai Gerindra MPR RI, H. Abdul Kharis Almasyhari pimpinan fraksi PKS MPR RI, Dr. H. R. Achmad Dimyati Natakusumah S.H., M.H., M.Si. pimpinan fraksi PPP MPR, Rinto Subekti S.E., M.M. pimpinan fraksi Partai Demokrat  MPR RI,  Ir. Nasim Khan pimpinan fraksi PKB  MPR RI serta Dr. M. Ali Taher S.H., M.Hum. pimpinan fraksi PAN  MPR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar