Selasa, 29 Maret 2016

WADUK NIPAH DIRESMIKAN, SAMPANG SIAP JADI PENOPANG STOK PANGAN NASIONAL


19 March 2016 | Berita & Pengumuman

Waduk Nipah di Desa Montor Banyuates, Sampang - Madura
Jatim Newsroom– 

Presiden RI, Joko Widodo secara resmi membuka pengoperasian Waduk Nipah di Desa Montor BanyuatesSampangSabtu (19/3). Dengan beroperasinya Waduk Nipah yang telah digagas sejak era orde baru ituSampang siap menjadidaerah penopang stok pangan nasional.Presiden Jokowi yang hadir bersama Ibu NegaraIriana menyampaikan terima kasih kepada para ulama di Madura yang sudah memberikan dukungan atas pembangunan waduk pertama dan terbesar di Pulau Madura itu. Pembangunan BendunganNipah dimulai tahun 1973 dengan meminta restu kepada sejumlah ulama dan tokoh masyarakat. "Terima kasih saya sampaikankepada para kiai dan ulama atas motivasinya, sehingga proyek ini sudah bisa dioperasikan sejak hari ini. Mudah-mudahan wadukini menambah kebaikan dan kesejahteraan bagi masyarakat Sampang," kata Jokowi.

Pembangunan waduk ini diharapkan memiliki dampak yang sangat baik bagi masyarakat dan sifatnya jangka panjang. "Ada 1.150 hektar lahan pertanian yang akan produktif setelah waduk ini diresmikanMakaKabupaten Sampang akan menjadisalah satu penyumbang pangan di negeri ini," kata JokowiJokowi mengatakan, dengan laju pertambahan penduduk dunia seperti saat ini dan pada masa yang akan datang, manusia akanmemperebutkan dua hal, yakni energi dan pangan. Untuk menghindari krisis pangan di masa yang akan datang, pemerintahmembangun terus waduk karena kunci dari ketahanan pangan adalah ketersediaan air. "Bendungan ini disiapkan untuk jangkapanjang dan untuk produksi pangan kita," kata presiden

Dengan pengoperasian Waduk Nipahsetidaknya akan ada 1.150 hektar lahan akan ditingkatkan statusnya menjadi sawahteknisDengan rincian, 925 hektar merupakan sawah baru sebagai pengembangan sawah tadah hujansisanya merupakandaerah irigasi (DI). Selain bertujuan mengairi sawah seluas 1.150 hektarwaduk juga akan menjadi pusat konservasi sumber dayaair serta sebagai daerah wisata dan perikanan ikan tebarSesuai data resmi Kementriaan PU Bina Marga dan Perumahan Rakyat serta Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWSB) Surabaya, di Desa Montor luas lahan mencapai 225 hektar dan merupakan sawah existing yang akan mampu meningkatkan hasilproduksi padi hingga 7 ton per hektar.

Secara administrasi, jaringan irigasi Nipah berada di delapan desa, tujuh desa di Kecamatan Banyuates dan satu desa diKecamatan Ketapang. Meliputi jaringan Nipah kiri sebanyak empat desa yakni Desa Tebanah, Montor, Batioh, dan Masaran Kecamatan Banyuates. Jaringan Nipah kanan sebanyak empat desa yakni Desa Tebanah, Glagah, dan Nepah KecamatanBanyuates serta Desa Banyusokah Kecamatan Ketapang. Sementara untuk bangunan utama waduk berada di Desa Montor.

Waduk Nipah menggunakan system jaringan irigasi, yakni memanfaatkan aliran air dari bendungan Montor dan bendungan Tebanah yang bersumber dari Bendungan Nipah di Kali Nipah. Jaringan ini membentuk saluran primer dan beberapa saluran sekunder yang mengairi petak tersier 1.150 hektar, yakni saluran sekunder Nipah kanan 412 hektar, saluran sekunder Nipah kiri 593 hektar, saluran Montor kanan 69 hektar serta saluran Montor kiri seluas 75 hektar.

Seperti diketahui, waduk ini sudah di studi sejak tahun 1973 kemudian mulai pembebasan lahan 1982. Tahun 1993 masyarakat tidak berkenan sehingga berhenti.  Dibangun tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008, namun karena terkendala pembebasan lahan, proses pengisian baru dimulai pada 10 Oktober 2015. Bendungan Nipah ini dibangun untuk dapat berfungsi dalam umur layanan 50 tahun.

Untuk menjaga keberlanjutan ini, Daerah Tangkapan Air Waduk Nipah dipelihara dengan memperhatikan sistem konservasi yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah perbandingan debit maksimum dan debit minimum di bawah 50, laju sedimentasi maksimum 2 mm/tahun, dan rasio ruang terbuka hijau minimal 30 persen. Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jawa Timur H Saifullah Yusuf. (put)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar