11 March 2016 | Berita & Pengumuman
Jatim Newsroom- Sebagai provinsi penyangga ketahanan pangan nasional, Jawa Timur selalu menjadi andalan produksi sektorpertanian. Karena itu, agar target produksi terpenuhi, Jawa Timur masih membutuhkan 3.195 tenaga penyuluh pertanian.
"Dari 8.505 desa di Jatim minimal ada satu penyuluh satu desa. Tapi penyuluh kita masih kurang. Saat ini hanya ada 5.310 tenagapenyuluh, jadi masih kurang 3.195 orang," kata Wakil Gubernur Jatim, H Saifullah Yusuf saat Sosialisasi Percontohan Usaha Tanidi Sidoarjo, Jumat (11/3).
Kekurangan tenaga penyuluh, yakni penyuluh dari unsur PNS atau pemerintah. Namun tambahan tenaga penyuluh telahdiperoleh dari Tenaga Harian Lepas - Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian/Penyuluh Perikanan (THL-TBPP/PP) dan penyuluhswadaya.
Ia menuturkan, dari total penyuluh yang ada tersebut dibagi pada tiga sektor, yakni pertanian, perikanan, dan kehutanan. Totaldari tiga sektor penyuluh pertanian sebanyak 7.259 orang, 2.142 dari unur PNS, 2.406 dari unur THL-TBPP/PP dan 2.406 unsurpenyuluh swadaya.
Untuk sektor penyuluh perikanan, sebanyak 887 orang, 219 di antaranya dari unsur PNS, 138 dari unsur THL-TBPP/PP dan 530unsur penyuluh swadaya. Sedangkan sektor kehutanan sebanyak 405 orang dan hanya dari unsur PNS. "Yang terpenting itu,bagaimana kita bisa meningkatkan kinerja penyuluh pertanian. Karena bangsa yang jadi pemenang itu yang menguasai sektorpangan. Jadi kita harus perkuat sektor ketahanan pangan," tegasnya. (afr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar