Kamis, 02 Maret 2017

Potret Kemiskinan: Bu Kaya Terpaksa Makan Rumput, Ini Komentar Ahli Kesehatan


Kamis 02 Mar 2017, 14:23 WIB
Rahma Lillahi Sativa - detikNews

Foto: Yakub Mulyono

Surabaya - Miris, seorang nenek di Jember terpaksa mengonsumsi rumput liar di belakang rumahnya karena himpitan ekonomi. Ia mengaku hal ini dilakukannya karena ia sama sekali tidak memiliki bahan makanan, seperti beras.


Menurut Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB dari RS Cipto Mangunkusumo mengatakan mengonsumsi rumput sama halnya dengan makan serat.



"Serat itu sendiri sebenarnya hanya dibutuhkan untuk proses pencernaan. Hanya mengandung sedikit kalori, kemudian vitamin dan mineral," terangnya saat dihubungi detikcom, Kamis (2/3/2017).



Namun kemudian yang menjadi persoalan adalah apakah rumput yang dikonsumsi adalah higienitas atau kebersihan bahan tersebut, mengingat sang nenek yang dikenal sebagai Bu Kaya itu mengambil rumput liar yang tumbuh di belakang rumahnya.



"Sama kayak singkong, pepaya atau bayam itu kan juga tumbuh di tanah, tetapi dipersiapkan dengan baik, sehingga aman untuk dimakan," kata konsultan cerna yang juga staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.






Kedua, kita tidak tahu apakah rumput liar yang dimakan oleh Bu Kaya mengandung jamur-jamur tertentu yang bisa menjadi racun ataukah tidak. dr Ari mengatakan, beberapa jenis jamur yang ada di tanaman dapat mengakibatkan gangguan pada kesehatan liver atau hati.



"Selain itu, ini bukan sesuatu yang umum dikonsumsi. Kalau tidak umum, kita harus lihat taste-nya seperti apa. Kalau sepet kan tidak baik untuk lambung," lanjutnya.



Meski demikian, dr Ari menambahkan, aman tidaknya rumput liar dikonsumsi juga bisa dilihat dari apakah rumput ini juga dikonsumsi oleh makhluk hidup lain. 



Walaupun ini tidak bisa dijadikan patokan, tetapi paling tidak bila dikonsumsi oleh makhluk hidup lain atau binatang, maka rumput tersebut dapat dianggap aman.



"Dari penelitian-penelitian obat herbal itu kan rata-rata dites dulu dari animal baru kemudian ke human, jadi prosesnya sama, dari situ kita tahu setidaknya aman atau tidaknya," jelasnya.






Diberitakan sebelumnya, agar cepat dicerna, Bu Kaya mengulek terlebih dahulu rumput-rumput tersebut sebelum akhirnya dimakan. "Saya anggap minum jamu aja," ungkapnya.



Beruntung, setelah memakan rumput itu, Bu Kaya mengaku tidak merasakan sakit. Kendati begitu, dr Ari tidak merekomendasikan rumput liar sebagai bahan makanan karena memang bukan sesuatu yang semestinya dikonsumsi. 

(lll/bdh)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar