Senin, 29 Februari 2016

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewacanakan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LBGT)

SURABAYA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) mewacanakan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LBGT) guna mencegah kampanye kelompok itu di Indonesia.
"Itu (Pansus LGBT) masih wacana, karena DPD memang menolak LGBT yang marak dalam tiga bulan terakhir itu," kata anggota Komite III DPD RI Emilia Contessa di sela 'FGD' di Rektorat Unair Surabaya, Kamis (18/2/2016).
Anggota DPD dari daerah pemilihan Jawa Timur itu menjelaskan AS dan Eropa yang sekarang mengakui perkawinan sejenis itu juga mengalami syok pada 60 tahun silam, termasuk Rusia.
"Pada 60 tahun lalu, AS dan Eropa juga menentang perkawinan sejenis itu, namun kini mereka menerima komunitas LGBT itu. Jadi, sikap mereka yang semula anti itu kini sudah berubah menjadi mendukung," katanya.
Menurut penyanyi yang sempat dijuluki Asia Week sebagai Singa Panggung Asia pada 1975 itu, LGBT memang ibarat buah simalakama. "Sebagai manusia, mereka berhak melakukan apa saja," katanya.
Namun, mereka tetap tidak boleh melanggar hukum. "Negara kita adalah Negara Pancasila yang bukan negara agama, tapi menganut nilai-nilai agama, karena itu hukum agama berlaku di sini, jadi kita melawan perkawinan sejenis," katanya.
Senator kelahiran Banyuwangi yang berdarah Pakistan-Madura-Jawa itu mengaku LGBT juga sudah berkembang di Indonesia, bahkan dirinya memiliki sahabat yang menjadi bagian dari komunitas LGBT. "Yang membuat saya syok adalah saya dulu punya asisten yang juga LGBT, tapi dia sudah meninggal dunia dan saya bersyukur dia sudah melakukan taubat nasuha sebelum meninggal dunia," katanya.
Selain itu, dirinya juga memiliki keluarga yang tinggal di AS yang kini menjadi anggota komunitas LGBT di Negara Paman Sam itu. "Tentu, saya dan keluarga juga syok, karena itu saya ingin ada pencegahannya disini," katanya.
Ditanya bentuk pencegahan yang dimaksud, ia mengatakan hal itu tidak lepas dari kondisi Indonesia sebagai negara religius. "Kita jangan sampai melegalkan perkawinan sejenis, tapi bentuknya perlu Pansus," katanya.
Ia menambahkan pencegahan itu bisa dalam bentuk regulasi di Kementerian Agama yang melarang perkawinan sejenis. "Bisa juga melalui pendidikan, karena LGBT itu lebih pada faktor lingkungan, terutama keluarga," katanya.
Senada dengan itu, anggota DPD lainnya H Ahmad Nawardi juga mendukung pansus untuk penolakan LGBT itu. "LGBT itu seperti DPD yang fungsinya belum jelas, karena itu kami ingin DPD diperkuat. Sama dengan itu, kami juga menolak LGBT agar jelas antara laki-laki dan perempuan," katanya.
Sementara itu, Koordinator Komunitas Masyarakat Sadar Teknologi Informasi (www.kamasati.or.id) juga meminta masyarakat untuk waspada dan cerdas dalam menyikapi kampanye LBGT secara "show of force".
"Kampanye LGBT sekarang ini tidak hanya dilakukan lewat media sosial dan jaringan internet, tapi juga sudah sangat berani dan tidak malu-malu melakukan aksi di area publik," kata koordinator Kamasati Surabaya, Teguh Ardi Srianto. 
Ia menyatakan pemerintah harus tegas dan segera mengambil tindakan nyata dengan melakukan rehabilitasi dan pencegahan, agar gerakan ini tidak semakin menjamur. 
sumber :
 http://news.okezone.com/read/2016/02/18/337/1315806/dpd-wacanakan-pansus-lgbt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar